[REVIEW] Strawberry Surprise Film

"Film terbaru Reza Rahardian sama Acha Septiasa" mungkin ini yang jadi tagline film ini.
Pas nyampe bioskop langanan, antrian panjang banget tapi ternyata yang masih jadi inceran itu masih film Annabelle. Sayang banget Stawberry Surprise bernasib sama kayak Haji Backpacker yang mau nggak mau harus mangakui kalau mereka sedikit kalah pamor sama Annabelle si boneka misterius.

Posternya sama simple dan segernya dengan jalan ceritanya loh...


Ceritanya tentang apa?
Film ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama, The Strawberry Surprise karya Desti Puspitasari. Intinya tema yang diangkat adalah cerita cinta yang digambarkan seperti Strawberry - manis, asam, pahit, sampe busuk. hahaha.
Ceritanya berputar dia antara 2 (atau mungkin bisa dibilang 3 tokoh utama), Timur, Aggi, dan Inda.
Timur dan Aggi dulunya adalah pasangan kekasih yang kemudian putus karena masalah komunikasi dan hubungan jarang jauh. Seperti janji mereka, lima tahun kemudian Timur kembali mencari Aggi karena ia masih belum bisa melupakan si gadis pengila stawberry. Ceritanya berkisar dia antara Timur dan Aggi pada masa lalu dan di masa kini. lalu, si Inda ngapain? Kalau mau tahu jawabannya, silahkan nonton langsung di bioskop ya.

Bagus ga?
Bagus. Film ini simple dan nggak terlalu dramatis lebay kayak cerita cinta kebanyakan. Ceritanya realistis dan dekat dengan pengalaman yang biasanya dialami kebanyakan orang.

Lebih Spesifiknya?
Banyak hal yang bagus di film ini.
1.      Ceritanya yang ringan tapi pesan yang terkandung cukup dalam.
Ceritanya memang simple banget dan nggak terlalu berat. Enak buat diikutin dengan santai. Alurnya maju mundur yang ternyata nggak terlalu menganggu juga. Endingnya juag sesimple bagaimana cerita ini dimulai tentunya dengan pesan "pengingat" bagaimana cara menjalani hidup ini khususnya dalam hal cinta.. ce ileee....
2.      Actingnya Reza sama Acha nggak terlalu gimana-gimana tapi dapet banget kedua karakter yang mereka mainin. Mereka seperti kita.... kayak natural aja gitu.
3.      Banyak kata-kata bagus yang berhubungan dengan strawberry
Banyak kata-kata kiasan dari stawberry. Segar dan beda.
4.      OST'nya yang dapet banget.
OSTnya sama ringan dan cocok banget buat OST film ini. Selesai film salah satu yang bikin masih betah aja duduk di kursi bioskop adalah OSTnya ini.

Nggak Ada Jeleknya?
Mungkin kita sebutnya bukan jeleknya, tapi hal yang mungkin bisa diperbaiki dan disajikan lebih baik ya.
1.      Poninya Acha alias Aggi
Serius ini lumayan ganggu, terutama perbedaan warna yang ada pas awal-awal film. Temen nonton gue sepanjang film terus-terusan comment soal poni yang keliatan banget cuman tempelan.
Kita ngerti sih, si poni punya peranan penting buat ngasih tau penonton yang mana masa kini yang mana adengan yang lagi flashback tapi tetep agak annoying melihat poni yang bener-bener kayak tempelan rambut palsu ketebelan di bagian depan. Hahaha.
2.      Pembeda adengan flashback dan masa kini yang agak kurang jelas
Selain poninya Acha dan rambut Reza yang digerai kayaknya nggak ada lagi pembeda antara masa kini sama masa lalu. Coba aja kalau film ini bener-bener total, misalnya rambutnya Reza dipotong di masa sekarang mungkin bakalan lebih dapet feelnya masa lalu sama masa kini. Soalnya selain Acha yang tampil berponi, kesan nostalgianya kurang dapet. Si Inda lebih parah lagi, nggak ada bedanya dari masa dulu sama masa sekarang.
3.      Make up Acha alias Aggi pas awal cerita
Keliatannya kayak asal-asal'an padahal kan itu hari special banget buat Aggi masa make upnya kayak asal dan tipis banget. Belum lagi tempelan di dahi yang warnanya beda jauh sama warna rambut kemerahan si Aggi. Baju yang dipake juga lumayan sederhana. Bajunya si Aggi malah lebih bagus di hari special Aggi sama Timur. Mana sama-sama putih. Kesannya nggak mau kalah banget.... hahaha
4.      Adegan pembuka yang terlalu extreme
Adegan awal terlewat extreme dan malah bikin mood nonton pas di awal film agak gelap. Padahal seharusnya nonton film ini tuh harusnya manis, asam, asin, pahit, bukannya malah serem. Untungnya pas tengah cerita, udah bisa ketebak awalan cerita yang nantinya jadi ending itu ternyata nggak seextreme yang dibayangin. Mungkin openingnya bisa dibuat nggak terlalu extreme dan menciptakan suasana semencekam kayak gitu?
5.      Mbak - mbak di galeri yang di galeri yang kayaknya serba tahu banget
Mba-mbak ini, maaf gue lupa namanya, kayak dukun.... dia kok kayak tahu semua yang lagi terjadi ya. Jadi agak mirip dukun. Hahaha...

Jadi intinya gimana?
Film ini cocok buat ditonton sama yang cari cerita cinta simple, santai, dan realistis.
Selesai nonton film ini rasanya diingatkan lagi kalau cinta ya emang kayak strawberry. Kita nggak akan tahu apakah rasanya manis, asam, pahit kalau belum dicobain sendiri.


Ini saya kasih link video OST penutup film yang menurut saya juga nggak kalah manis kayak filmnya.


Selamat menonton.

0 comments:

Post a Comment