Pas pertama tahu, super excited banget - karena novel Sunshines Becomes You merupakan salah satu novel Illana Tan yang mengena sekali di hati.
Kemudian informasi mengenai film Sunshines Becomes You semakin ramai diperbincangankan ketikan cast pemain diumumkan. Mau tahu apa yang bikin ramai? Silahkan searching sendiri ya :D
Meskipun film ini diadaptasi dari novel, kali ini bahasan yang akan diangkat akan lebih fokus ke arah isi film dan tidak akan fokus membandingkan versi film dan versi novel ya.
Film ini sebenarnya tentang apa?
Sebelum kita memulai bahasan, ada baiknya buat nonton trailernya dulu untuk mendapat
Jadi ceritanya soal apa?
Sebenarnya kalau nonton trailer dan juga baca sinopsis film ini, inti
Sesuai sama novel?
Hmm.... jujur saya tidak ingat setiap detail yang ada di novel namun secara garis besar adegan di film sampai ending cukup sesuai dengan jalan cerita yang ada di novel.
Bagus?
Selain posternya yang keren dan mengambarkan New York banget, pengambil gambar setting di sepanjang film juga bagus. Warna-warna yang digunakan kontras. Gambar-gambar gedung-gedung di kota New York juga berhasil memberikan kesan mewah. Apartemen Alex dan juga kamar Mia keren banget - baik untuk warna maupun furniture yang dipakai. Pengambilan gambar di jalanan juga ok.
lagu OSTnya juga enak untuk didengar dan sesuai dengan mood cerita.
"Your the light of my life.... your the light in my sky....your my only one.....All my life sunshine becomes you" - dapet banget pas bagian ini dinyanyiin.
Para pemainnya patut diacungi jempol.
Herjunot, Boy William, sampai dengan Nabilla (terutama bagian ending) cukup menghayati peran. Ikutan sedih melihat Mia dan Alex saat film menuju ending.
Pemeran pembantu yang oke banget adalah Carl, managernya Alex. He is so funny and everything about him is just so "natural". Hahaha. Bahasa inggris para pemain film ini juga oke dan tidak terdengar aneh.
Hal lain yang juga cukup menarik adalah percakapan antara Mia dan Alex. Banyak dialog-dialog mereka yang enak untuk diikuti dan akhirnya bikin "aahh... so sweet" dan juga "cieee". This is how a romantic movie should be! Terima kasih Illana Tan dan penulis sekenario untuk dialog-dialog somehow romantisnya.
Last but not least, adegan ending yang dapet banget feelnya.
Ada yang kurang bagus?
Mungkin bukan kurang bagus namun lebih terkesan lucu dan kurang pas. Berikut beberapa hal yang mungkin bisa dikembangkan lagi.
1. Adegan Mia jatuh dari tangga dan menabrak Alex.
LOL. Maap. Adegan jatuhnya sedikit kelewat lebay, terutama ketika dua kaki dishoot dan Alex digambarkan terlempar dan nabrak meja kaca sampe pecah. Adegan ini terlalu terkesan dibuat-buat dan kurang natural. Pada akhirnya membuat scene ini menjadi sedikit "humor".
2. Adegan Alex 'sms'an sama Mia.
Ketika Mia dan Alex bertemu di salah satu restoran, ada adegan dimana Alex mandangin Mia dari jauh sambil ngirimin sms ke Mia. Entah kenapa ada yang aneh dengan cara Alex mandangin Mia. Somehow he looks awkwardly super weird. hahaha
3.Scene-scene kurang penting
Ada beberapa scene yang sebenarnya kurang penting keberadaannya di film. Scene-scene ini bahkan berpotensi membuat mood cerita berubah. Contohnya adegan Alex mandi meratapi kenyataan kalau Mia menolak untuk bertemu. Dikarenakan adanya scene ini, mood yang seharusnya "sedih" dan "sendu" tiba-tiba bioskop berubah menjadi sedikit grasak grusuk karena ada gambar punggung telanjang Herjunot di bawah kucuran shower. Hahaha.
4. Dialog yang agak 'cheesy'
Salah satu dialog yang kesannya "apaan sih" adalah ketika Alex menawarkan Mia bantuan untuk menganti pakaian dan jawaban Mia adalah "Nggak perlu. Aku bisa kok ganti baju sendiri" - sambil memandang kamera. Dialog serta adegan ini rasanya iklan banget. Hahaha.
5. Make up dan wardobe Nabilla
Make up seorang Mia Clark sedikit terlalu terang - terutama pada bagian bibir. Kemudian Wardrobenya saat dishoot dari jauh kelihatan manis namun ketika di zoom, detail-detail brukat jatuhnya too much.
6. Salju palsu.
Once you see it, you will understand what I mean.
7. Extra Spoiler!
Spoiler dimana-mana. Baik di sinopsis maupun trailer. Meskipun sudah pernah baca novelnya, saya sebagai penonton juga ingin tetap mendapatkan efek kejutan bagaimana sebuah adegan digambarkan. Sayangkan trailernya sendiri memperlihatkan semua adegan penting di film kecuali adegan setelah Alex mengatakan "Let me kiss you".
Bagimana dengan yang lainnya?
Jika yang dimaksud dengan pertanyaan ini adalah protest para pembaca terkait perbedaan umur pemeran Mia dan Alex, selama penonton tidak searching untuk cari tahu usia Herjunot dan Nabilla, seharusnya tidak terlalu ketara. Dandanan dan cara berpakaian Mia maupun Alex cukup membantu. They look fine for each other.
Intinya?
Film ini ada lucunya dan juga ada sedihnya. Jika sebelumnya kamu sudah pernah membaca novel Sunshine Becomes You dan berharap film ini akan 100% seperti novel dan memberikan efek yang sama, mungkin sebaiknya ekspektasinya disesuaikan atau bahkan dihilangkan agar dapat menikmati Sunshine Becomes You dalam bentuk visual secara maksimal. Despites all the critics, the movie is worth to watch to spend your free time.
Terima kasih Hitmaker studio dan para pemain untuk filmnya.
Kami tunggu film-film selanjutnya.
Regards,
Sofi Meloni
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletehallo ka:)
ReplyDeleteaku suka sama review yang kaka post. kalo boleh aku numpang share ya ka postingannya. makasih ka :)
Oh my goddddd nabilaaaaaaa <3
ReplyDeleteNonton film gratis
Halo kak, numpang share ya
ReplyDelete