Posternya keren “beda” banget! Itu adalah
hal pertama yang bikin saya penasaran banget sama film Love you... Love you Not…
Beda di sini dalam artian baik karena
pemilihan warna, setting, dan juga wajah Chelsea yang cantik banget bikin
poster film ini stand out dibanding poster yang lain.
Katanya adaptasi ya?
Betul sekali! Dan di posternya sendiri
ditulis dengan jelas kalau film ini merupakan adaptasi fil keluaran Thailand
berjudul “I Fine… Thank You… love You… ”
Saya sendiri belum nonton film yang
menginspirasi lahirnya film ini. Namun sepertinya patut ditonton karena pasti
film yang bagus banget kan sampe bisa menginspirasi film maker Indonesia
memutuskan untuk mengadaptasi film tersebut.
Jadi ceritanya tentang apa?
Trailer yang ditayangkan sebenarnya bisa
memberikan gambaran tentang apa film Love You… Love You Not… ini. Silahkan ditonton dulu.
Secara
singkat ceritanya tentang seorang guru bahasa Inggris bernama Ms. Amira. Dia
membantu seorang murid Jepangnya, Suchin, untuk menyampaikan pesan untuk
memutuskan hubungan dengan sang pacar, Zuki, karena Suchin akan berangkat ke
Amerika. Tidak terima dengan apa yang dilakukan Suchin melalui Amira, Zuki
menuntut Amira untuk mengajari Zuki bahasa inggris agar ia bisa menyusul Suchin
ke Amerika. Dari sini lah interaksi antara Zuki dan Amira dimulai. Lalu apa
yang terjadi? Mau tahu lanjutannya? Silahkan tonton filmnya di bioskop
kesayangan Anda.
Bagus?
Lucu! Banyak sekali scene yang
bikin ketawa. Lalu tidak lupa… broken English yang ditampilkan sepanjang film
ini sendiri juga udah lucu sekali. Tema film ini adalah romantic comedy. Dimana
romance dibalut dengan komedi. Mungkin lebih tepat sebaliknya, komedi yang
dibalut dengan romance.
Secara specific apanya yang bagus?
Pengambilan Gambar
Sepanjang film rasanya mata dimanjakan
dengan cara pengambilan gambar, penyusunan setting tempat, sampai dengan
wardrobe yang dipakai sama pemain. Rasanya kayak nonton film yang rapih dan
indah dalam artian modern dan minimalis gitu de.
Komedi yang ditawarkan
Salah satu point terkuat dalam film ini
adalah komedinya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, banyak sekali
scene yang mengundang tawa sepanjang film. Humor tentang pengunaan
bahasa Indonesia yang diinggriskan saja sudah lucu. Ditambah lagi dengan
Guyonan-guyonan sampingan dari pemain-pemain pendukung. Karakter pendukung yang
menurut saya porsi lucunya pas banget itu adalah pak Polisi!
Wardobenya Chelsea Islan
Wardrobenya Ms. Amira dari awal sampai
akhir film bagus terus dan selalu segar dipandang mata. Ditambah lagi make
upnya yang bikin dia tambah cantik.
Design Interior
Selain wardobenya yang keren, setting
tempat-tempat yang dihoot juga bagus dan terlihat ditata dengan niat. Mulai
dari ruangan kelas Ms. Amira, sampai dengan loteng tempat Zuki tinggal.
Yang kurang bagusnya?
Mungkin bukan kurang bagus tapi lebih tepat
disebut hal yang dapat dikembangkan lagi.
Adegan yang lucu yang kurang smooth
Bisa dibilang banyak adegan-adegan yang
cenderung dipaksakan supaya lucu dan jadinya…. memang lucu tapi ya agak aneh jatuhnya.
Misalnya pas Zuki keliatan seperti mau ngebom restoran tapi ternyata isi Granat
yang dia pegang itu permen? Hmmmm….. adegan-adegan seperti ini bikin pengen
komentar.. “apaan sih?”
Lalu juga saat teman Zuki, Slamet
mendapatkan telepon dari telemarketing kartu kredit. Awalnya perbincangan di
antara mereka terkesan lucu, sayangnya diakhiri sebuah ancaman (yang memang
sifatnya bercanda) namun menurut saya tetap tidak sepantasnya dijadikan bahan
bercandaan.
Moment sedih yang kurang ngena
Sebenarnya adegan saat Amira dan Zuki akan
berpisah berpotensi menyentuh, sayangnya entah kenapa jadinya kurang sedih dan
terkesan flat. Mungkin hal itu dikarenakan scene-scene serta sebab akibat yang
membawa ke klimaks film itu kurang smooth dan banyak bagian yang kurang masuk
akal. Salah satu adegan yang harusnya sedih malah bikin ngakak adalah ketika
Chelsea meninggalkan bandara dengan mobil dan pesawat Zuki melintas…..
Karakter Zuki yang kurang loveable
Karakter Ms. Amira berhasil dibangun dengan
sangat baik. Bahasa inggris yang digunakan juga sesuai banget sebagai guru
bahasa inggris. Kemudian muncul lah Mr. Dollar yang juga sangat charming.
Sayangnya, hal itu tidak terjadi dengan karakter Zuki. Dari awal karakter Zuki
secara perlahan membuat saya sebagai penonton jadi ilfeel. Secara penampilan,
Zuki sangat menarik perhatian namun ke'mesum'an yang ditampilkan di awal film sedikit
menghambat perkembangan karakter Zuki yang tiba-tiba jadi melankolis di tengah
sampai akhir film.
Adegan yang tidak perlu.
Ada beberapa adegan yang sebenarnya
disturbing dan bisa dihilangkan atau dirubah agar menjadi lebih bisa dinikmati.
Salah satunya adegan petasan yang begitulah….
Jadi bagus atau ga?
Menghibur dengan caranya sendiri! Banyak dialog-dialog
serta adegan-adegan yang bikin penonton pasti susah banget untuk nggak
ketawa-ketawa sendiri. Scene menjepit cicak misalnya. Kemudian pesan-pesan
sebelum naik pesawat dari teman-teman tercintanya…. Lucu! Last but not least,
dari film ini saya akhirnya mengenal lebih jauh kecantikan Chelsea Islan dan juga
kegagahan Hamish Daud!
Anyway, jika ditawari tas secantik itu sama
Sachin, saya juga mau kok jadi tukang translatenya :D
Terima kasih Multivision Plus dan segenap
pemain untuk filmnya!
Sofi Meloni
Psttt... ternyata ada lombanya juga loh. Ayo tunggu apalagi! Buruan buruan tonton filmnya dan ikutan :D
0 comments:
Post a Comment